Jumat, 01 April 2011

GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI INDIA

GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI INDIA
Geografis Negara India
Sebagian besar wilayah asia selatan adalah wilayah India, oleh karenanya India merupakan negara terluas ke tujuh berdasarkan ukuran geografis dengan luas wilayah 3.287.590 km² dan memiliki jumlah penduduk terbesar ke dua di dunia.. India berbatasan dengan 6 negara, yaitu Myanmar, Nepal, Bhutan, Pakistan, Bangladesh dan Cina.
Geografi India berupa variasi bentang lahan yang terdiri dari padang pasir yang kering, dataran tinggi yang subur dan dataran yang luas. Sebagian lahan pegunungan tertinggi di dunia yaitu pegunungan himalaya, membentang di wilayah India. Gunung tertinggi di India adalah gunung Kanchenjunga (8598 m) yang termasuk dalam gugusan pegunungan Himalaya Pegunungan Himalaya yang memanjang dari Jammu dan Kashmir di utara hingga Arunachal Pradesh di timur jauh, membentuk hampir seluruh perbatasan India di timur. Wilayah lainnya terdiri dari hamparan Indo-Gangetik yang subur, disebelah barat yang berbatasan dengan Pakistandan di tenggara terdapat Gurun Thar. Semenanjung India di selatan hampir seluruhnya merupakan bagian dari hamparan Deccan. Di kedua sisi hamparan ini terdapat 2 banjaran pesisir yang berbukit-bukit, Ghats barat dan Ghats timur.
Salah satu sungai yang berhulu di pegunungan himalaya adalah sungai gangga. Sepanjang aliran sungai ini terbentuk dataran gangga yang datar dan mebentang di wilayah India dan Bangladesh. Selain sungai Gangga terdapat beberapa sungai besar lainnya seperti sungai Brahmaputra, Yamuna, Godavari dan Krishna..Cuaca yang beragam, dari cuaca tropis di selatan hingga cuaca menegah di utara. Sebagian dari India yang terletak di pegunungan himalaya mempunyai cuaca tundra.

Penduduk India
Penduduk India menempati urutan ke dua di dunia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbayak di dunia. Di perkirakan pada tahun 2030 yang akan datang penduduk di India akan menjadi penduduk terbanyak di dunia mengalahkan Cina. Hal ini diakibatkan oleh tidak terkendalinya tingkst kelahiran di sana.
o Bangsa Arya
Salah satu suku bangsa yang terkenal di India adalah bangsa Arya Bangsa Arya atau Indo Arya mendiami kawasan di sebelah timur sungai Indus diantara sungai Sutlej dan Yamuna. Arya adalah bangsa pengembara. Mereka memiliki kemampuan bersyair yang tinggi walau tidak mengenal bahasa tulis. Tradisi lisan ini merupakan transisi masa prasejarah dan sejarah. Diduga bahwa syair-syair yang dibuat oleh bangsa Arya dibuat setelah kebudayaan Harappa dan Mohenjodaro runtuh, sekitar 1500-1000 SM. Kedatangannya di India harus menyingkirkan terlebih dulu masyarakat sebelumnya, yakni masyarakat pendukung kebudayaan Mohenjodaro dan Harappa. Ciri masyarakat itu adalah berbahasa Dravida, dan tidak berhidung (menurut kitab Veda), bibir tebal, kulit hitam, dan menyembah dewa phallus (dewa kejantanan).
Bangsa Arya sangat menghargai wanita. Hal itu terbukti ketika para wanita dipercayakan untuk mengatur rumah tangga, membagi kurban, mengatur para budak dan anggota keluarga yang lain. Wanita juga ditugaskan menggiling gandum, mencuci alat-alat dapur, dan melahirkan anak (laki-laki). Budaya Arya sangat mendambakan anak-anak laki-laki, jika tidak diperoleh maka istri bisa dicerai. Begitupula ketika suami meninggal, maka sang istri harus menaiki pancake, tempat pembakaran jenazah suami dan ikut terbakar bersama suami. Abu jenazah serta tulang belulang dicuci dan disimpan dalam guci.
Kebiasaan lain bangsa Arya yaitu gemar melakukan lomba perang-perangan atau lomba memanah. Tari-tarian dilakukan dengan gembira yg diiringi dg musik. Mereka juga punya kebiasaan bermain judi (permainan dadu). Perkawinan hanya terjadi pada wanita dewasa dan tidak dikenal poligami, kecuali para kepala suku. Bagi mereka perkawinan adalah sesuatu yang suci. Hal itu dapat dilihat dalam kitab veda: “Saya menggandeng tanganmu untuk kebahagiaan dan kebesaranmu sampai ke hari tua dengan saya suamimu”.
o Bangsa Dravida
Selain suku bangsa Arya ada juga suku bangsa Dravida, bangsa yang pertama kali membangun peradaban Mohenjo Daro dan Harappa. Bangsa Dravida termasuk ras australoid dengan bibir tebal, kulit hitam, hidung pesek, berbadan tegap dan berambut ikal. Mereka sudah menetap dan tinggal di Lembah Indus dengan bercocok tanam sesuai keadaan alam sekitar lembah yang subur dan dialiri sungai.
Lambat laun, Lembah Indus menjadi ramai dengan jumlah penduduk diperkirakan mencapai 30 hingga 40 ribu orang. Jumlah populasi sebanyak itu terbagi menjadi dua, yaitu wilayah administratif dan wilayah kota. Wilayah administratif adalah daerah permukiman, banyak ditemui rumah tempat tinggal padat dengan jalan raya yang saling menyilang, serta toko-toko penjual tembikar di kedua sisi jalan.
Sementara itu, wilayah kota adalah daerah pusat pemerintahan. Penghuninya adalah raja dan pimpinan lain beserta keluarganya. Antara wilayah pemukiman dan wilayah pemerintahan dibatasi pagar tinggi besar yang dilengkapi menara dan sistem saluran air bawah tanah.

o Kedatangan Bangsa Arya
Friedrich Max Müller, seorang filologi kelahiran Jerman yang mengajar di Universitas Oxford, Inggris, mencetuskan teori invasi bangsa Arya atas Dravida atau lebih dikenal dengan Aryan Invansion Theory. Menurutnya, bangsa Arya berasal dari ras kaukasoid (Indo-Jerman) yang memiliki hidung mancung dan berkulit putih.
Mereka adalah bangsa berkebudayaan Sumeria yang sudah cukup tinggi peradabannya dan terkenal dengan peradaban Lembah Sungai Tigris dan Efrat. Pada abad ke-16 SM, bangsa Arya menginvasi bangsa Dravida dan menganggap bangsa Dravida lebih rendah tingkat kebudayaannya. Setelah menginvasi, mereka mendiami kawasan sebelah timur Sungai Indus, di antara Sungai Sutlej dan Yamuna. Bangsa Dravida makin terdesak ke selatan menuju Sri Lanka. Kedatangan bangsa Arya memperkenalkan kebudayaan tulis bagi tanah India. Ditandai dengan munculnya Kitab Suci Veda, kitab suci agama Hindu. Masa kedatangan suku bangsa Arya sering disebut sebagai zaman Veda karena pada saat itu pula lahir agama Hindu di tanah India.

Budaya India
Sejak usia dini, anak-anak India diajari tentang peran dan kedudukan mereka dalam masyarakat. Tradisi ini diperkuat dengan kepercayaan kepada dewa-dewa dan roh yang dianggap berperan penting dan tak terpisahkan dari kehidupan mereka.Dalam sistem kasta di India ditetapkan stratifikasi sosial dan pembatasan dalam kehidupan sosial di anak benua India. Kelas-kelas sosial dibentuk oleh ribuan kelompok herediter yang mempraktikkan endogami, yang umum disebut jāti atau kasta. Orang India sangat menghargai nilai-nilai kekeluargaan tradisional. Walaupun demikian, rumah-rumah di perkotaan sekarang lebih sering hanya didiami oleh keluarga inti.
Hal ini disebabkan keterbatasan ekonomi dan sosial untuk hidup bersama dalam sebuah keluarga besar. Di kawasan pedesaan masih umum dijumpai anggota keluarga dari tiga hingga empat generasi yang tinggal di bawah satu atap. Masalah-masalah yang timbul dalam keluarga sering diselesaikan secara patriarkisme. Mayoritas terbesar orang India menikah setelah dijodohkan oleh orang tua mereka atau anggota keluarga yang dituakan, namun dengan persetujuan pengantin pria dan pengantin wanita. Pernikahan dipandang sebagai ikatan seumur hidup, dan angka perceraian sangat rendah. Walaupun demikian, pernikahan dini masih merupakan tradisi yang umum. Separuh dari populasi wanita India menikah sebelum mencapai usia 18 tahun yang merupakan usia dewasa menurut hukum

Jumat, 11 Maret 2011

Teknik Perang Nusantara

Pada masa kerajaan- kerajaan kuno di Indonesia sering terjadi perang antar kerajaan, baik untuk menaklukkan suatu daerah tertentu ataupun masalah lainnya yang menyebabkan pertempuran tersebut. Setelah kedatangan bangsa-bangsa asing di Nusantara seperti bangsa Portugis, Inggris dan Belanda pertempuran lebih sering terjadi karena bangsa asing tersebut ingin menaklukkan daerah Nusantara.
Dalam menghadapi peperangan kerajaan-kerajaan Nusantara sudah mengenal teknik- teknik perang antara lain, teknik perang di daratan dengan mengadakan serangan mendadak. Hal ini dapat dilihat dari perang antara Madura dan Mataram yang pada waktu itu pasukan berkuda Madura menyerang secara tiba-tiba dan membabi buta ke pasukan Mataran dengan memegang tombak di tangannya, cara ini dapat mengusir pasukan-pasukan Mataram tersebut.dari tempat persembunyiannya.
Taktik lainnya adalah dengan memperlambat kedatang musuh dengan cara menebang pohon-pohon yang besar kemudian diletakkan di jalan yang akan dilewati oleh musuh sehingga mempersulit perjalanan musuh. Untuk mempersukar musuh ada cara lainnya yaitu dengan membakar tempat-tempat yang di anggap penting perkampungan, persawahan, lumbung padi dan sebagainya sehingga mush mengalami masalah perbekalan, dengan kurangnya bekal yang di bawa maka akan membuat fisik mush menjadi lemah dan dapat dengan mudah ditaklukkan. Cara ini dilakukan jika perang diperkirakan akan berlangsung lama.
Pada abad ke XVI dan XVII kerajaan-kerajaan di Indonesia sudah ada yang menggunakan kapal-kapal kecil seperti lalanang, guraka dan jung-jung untuk berperang melawan musuh. Kapal-kapal kecil tersebut banyak digunakan oleh kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa dan kapal-kapal tersebut banyak dibuat di pantai utara Jawa terutama di Japara. Selain kapal-kapal kecil ada juga kapal besar dengan persenjataan lengkap, kapal besar ini diantaranya pernah didatangkan dari Turki oleh orang Aceh untuk memerangi orang Eropa yang ingin memonopoli perdagangan rempah-rempah ( Marwati Djoened 2008 : 402 ). Setelah mendapat pengaruh dari Cina dan Eropa teknik pembuatan kapal di Nusantara mengalami peningkatan mutu.
Selain kapal, senjata api juga sudah dikenal di Indonesia pada abad XVI dan XVII, meskipun kemahiran dalam menggunakan senjati api tersebut tidak begitu baik. Dalam memepergunakan senjata seperti meriam orang orang nusantara biasanya mempekerjakan tawanan-tawanan Eropa yang telah mengerti bagaimana cara mempergunakan meriam tersebut. Pada tahun 1602 saat adipati Demak mempergunakan tawanan-tawanan Inggris dan Belanda untuk menembakkan meriam kea rah musuh.

Kamis, 10 Februari 2011

TORNADO

 








Udara adalah bahan pembentuk atmosfer bumi, tetapi udara tidak berwujud. Udara bergerak karena matahari menghangatkan bumi secara tidak merata sehingga terjadi perbedaan tekanan udara.
Tornado terjadi karena bertemunya aliran angin hangat dan aliran angin dingin, aliran angin dingin akan bergerak ke bawah sedangkan aliran angin hangat akan naik membawa uap air ke atmosfer atas yang lebih dingin dan terbentuklah awan kumulus. Awan kumulus tumbuh menjadi besar dan aliran udara hangat yang naik menjadi lebih kuat sehingga awan kumuls menjadi awan kumuloimbus. Aliran udara yang naik dapat berubah menjadi massa udara yang berputar, pusaran ini bahkan menarik lebih banyak udara panas ke dalam awan sehingga udara berputar semakin cepat.
Selanjutnya, dari awan itu jatuhlah suatu awan corong dengan kecepatan 500 km/jam, yang siap untuk menghancurkan rumah, mengangkat mobil, atau melemparkan lemari es. Tornado paling sering terjadi di Great Plains, Amerika Serikat

Minggu, 23 Januari 2011

Waw ikan tembus pandang...

Foto ini dipubliksikan di Mie University di koya Tsu, Jepang. Foto ini menunjukkan detak jantung ikan emas yang bisa dilihat dari balik sisik dan kulit tembus cahayanya. Profesor Biologi di Mie University, Yutaka Tamaru dan timnya sukses memproduksi ikan emas yang transparan.Penelitian ini dilakukan guna mengurangitindakan pembedahan dilaboraturium.
sumber : Kompas, Rabu 30 Desember 2009

Makalah Pengantar Pendidikan


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Manusia memiliki sejumlah kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengalaman, pengalaman terjadi karena adanya interaksi manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.Tempat berlangsungnya pendidikan disebut dengan lingkungan pendidikan. Lingkungan pendidikan terdiri dari keluarga, sekolah dan masyarakat
Manusia akan selalu mendapat pengaruh dari kelurga, sekolah dan mayarakat, meskipun pengaruh keluarga merupakan pengaruh yang besar terhadap individu masing – masing. Semakin bertambah usia seseorang maka akan bertambah besar pula pengaruh – pengaruh yang lain.

B    Permasalahan
1. Apa itu lingkungan pendidikan dan apa saja jenis lingkungan pendidikan itu ?
2. Apa itu Tripusat Pendidikan ?
3. Apa saja peran dan fungsi Tripusat Pendidikan?


BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian dan Fungsi Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan yang utama adalah keluarga, sekolah dan masyarakat.seperti diketahui lingkungan pendidikan yang pertama dan utama adalah keluarga, makin bertambah usia seseorang peranan lingkungan pendidikan lainnya semakin penting meskipun pengaruh lingkungan keluraga masih tetap berlanjut. Berdasarkan ciri penyelenggaraan pendidikan, ketiga lingkungan pendidikan tersebut sering dibedakan sebagai pendidikan informal, pendidikan formal dan pendidikan nonformal.
Fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitaranya (fisik,sosial dan budaya), utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal. Pelaksanaan pendidikan dilakukan melalui 3 kegiatan yakni membimbing, mengajar dan melatih (Ayat 1 Pasal 1 dari UU RI No. 2/1989).
Kemajuan masyarakat, iptek dan semakin meluasnya globalisasi menyebabkan pergeseran peran dan funsi ketiga lingkungan pendidikan tersebut.

B.     Tripusat Pendidikan
Manusia sepanjang hidupnya selalu menerima pengaruh dari tiga lingkungan pendidikan utama yakni keluarga, sekolah dan masyarakata, ketiga komponen inilah yang kemudian disebut dengan tripusat pendidikan.
Dalam peraturan Dasar Perguruan Tinggi Nasional Taman Siswa (Putusan Kongres X tanggal 5-10 Desember 1966) Pasal 15 ditetapkan bahwa :
  1. Untuk mencapai tujuan pendidikan, Taman Siswa melaksanakan kerja sama yang harmonis antara ketiga pusat pendidikan yaitu :
(a)    Lingkungan Keluaraga
(b)   Lingkungan perguruan
(c)    Lingkungan masyarakat/pemuda.
  1. Sistem pendidikan tersebut dinamakan sistem ”Tripusat”. Bagi Taman Siswa, di samping siswa yang tetap tinggal di lingkungan keluaraga, sebagian siswa tinggal di asrama (Wisma Priya dan Wisma rini) yang dikelola secara kekeluaragaan dengan menerapkan sistem Among. Sedangkan pada lingkungan masyarakat, Taman Siswa menerapakan dengan penekanan pemupukan semangat kebangsaan.
C.  Fungsi dan Peran Lingkungan Pendidikan Dalam Lingkungan Pendidikan     
1.      Keluarga
Keluarga adalah pengelompokkan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan sedarah. Keluaraga dapat berbentuk keluarga inti dan keluaraga yang diperluas. Fungsi dan peranan keluarga adalah bertanggung jawab terhadap penididikan keluaraga, pendidikan keluarga adalah bagian dari pendidikan ,luar sekolah yang diselenggrakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nila budaya, nilai moral dan keterampilan.
Menurut Ki Hajar Dewantoro, suasana kehidupan keluarga merupakan tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan orang-seorang (pendidikan individual) maupun pendidikan sosial. Yang memiliki peran dalam keluarga adalah orang tua ( ibu dan bapak), peran orang tua adalah sebagai penunutn, pengajar dan pemberi contoh. Baik ibu maupun Ayah keduanya mempunyai peran yang sama dalam mendidik anak.

2.      Sekolah
Sekolah adalah sarana yang dirancang untuk melaksanakan pendidikan, semakin maju suatu masyarakat maka akan semakin penting peran sekolah dalam mempersiapakan generasi muda sebelum masuk dalam proses pembangunan masyarakat.
Sekolah diharapkan mampu mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional.Tujuan nasional tersebut diupayakan pencapaiannya melalui pembangunan nasional, dengan demikian pembangunan nasional bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatakan kualitas manusia indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil dam makmur serta memungkinkan para warganya mengembangkan diri baik berkenaan dengan aspek jasmaniah maupun rohaniah berdasarkan Pancasila dan UUD 1945  ( UU RI No. 2 Tahun 1989 butir Menimbang Ayat b).
Beberapa alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan fungsi sekolah sebagai pusat pendidikan antara lain :
a.       Pengajaran yang mendidik
b.      Peningkatan dan pemantapan pelaksanaan progaram bimbingan dan penyuluhan di sekolah, agar program pengajaran edukatif ini tidak sekedar suplemen tetapi menjadi komplemen yang setara dengan progaram pengajaran serta program-program lainnya di dekolah.
c.       Pengembangan perpustakaan sekolah menjadi suatu pusat sumber belajar, yang mengelola bukan hanya bahan pustaka tetapi juga berbagai sumber belajar lainnya.
d.      Peningkatan dan pemantapan program pengelolaan sekolah khususnya yang terkait dengan peserta didik.

3.      Masyarakat
Kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari 3 segi, yaitu :
a.       Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang dilembagakan maupun yang tidak dilembagakan.
b.      Lembaga-lembaga kemasyarakatan atau kelompok sosial di masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif.
c.       Dalam mayarakat tersedia bebrbagai sumber baik yang dirancang (by design) maupun yang dimanfaatkan (utility).
Manfaat masyarakat dijadikan lingkungan pendidikan :
  1. Pembangunan masyarakat akan lancar sebab terbantu dengan adannya tenaga terdidik dari anak didik yang ahli dibidangnya masing-masing.
  2. Anggota masyarakat dapat secara jujur dan terbuka menyampaikan keadaan sebenarnya yang ada di masyarakat tersebut.
  3. Membantu memecahkan masalah pengangguran di masyarakat.
  4. Membendung arus urbanisasi.
  5. Anggota masyarakat akan dapat mengatasi masalah-masalah kehidupan yang mereka hadapi sendiri.
  6. Dengan adanya kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat, maka akan terciptalah sutu kondisi yang dapat mendorong masyarakat menjadi masyarakat yang gemar belajar.
Terdapat sejumlah lembaga kemasyarakatan atau kelompok sisial yang mempunyai peran dan fungsi edukatif yang besar :
a.            kelompok sebaya
kelompok sebaya mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan kepribadian, terutama pada saat anak berusaha melepaskan diri dari pengaruh orang tua.
b.organisasi kepemudaan
organisasi kepemudaan membantu dalam proses sosialisasi serta mengembangkan aspek afektif dari kepribadian (kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab dan kemandirian).       
c.organisasi keagamaan   
berperan  dalam memperkuat keyakinan agama, mengembangkan saling pengertian dankerja sama antar kelompok sosial atau etnis.
d.organisasi ekonomi, politik, kebudayaan, media massa dan sebagainya

BAB III
KESIMPULAN

            Pendidikan adalah proses yang komplek yang melibatkan keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga lingkungan pendidikan tersebut dikenal dengan tripusat pendidikan dan masing – masing tripusat pendidikan tersebut memiliki fungsi dan perannya masing-masing.
            Tripusat pendidikan merupakan faktor yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan yakni membangun manusia Indonesia seutuhnya serta menyiapkan sumber daya manusia dalam pembangunan nasional.




DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardja, Umar. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Idris, Zahara.1991. Dasar – Dasar Kependidikan.Bandung : Angkasa